Jingga dan elegi

Kini dini hari lagi. di mana mataku tidak bisa terpejam seperti hari-hari sebelumnya. Kantuk belum juga menguasai, jadi tinggalah bersama sepi dan segenap pikir yang membuatku tidak mengerti lagi akan diri sendiri. 
Seberkas rasa bersalah juga permintaan maaf yang hanya bisa kuucap pada diri sendiri. Padahal tertuju untuk orang yang lebih pantas mendapatkan semua itu terlebih segala baik olehnya kepadaku. 

Kepadamu juga pusat segala duniaku kini berada, yang membuatku pernah utuh juga rapuh, yang selalu ingin kulihat punggung tegaknya, yang kubersedih juga kalanya kamu sedang rasakan duka, raut jahilnya yang selalu kulihat di penghujung hari, yang tidak bisa kutebak bagaimana nanti, yang selalu kudoakan segala baik disemogakan dan dikabulkan. 

Sungguh maafpun tidak kuasa kuucapkan atas hal lainnya yang membuatku merasa telah menuang cuka di atas luka. Kamu yang inginnya aku bersama ke manapun berada, begitupun penjagaanmu terhadapku sampai saat ini. Terima kasih sudah sering mengalah entah siapapun yang bersalah. 
semoga kamu jadi manusia favorit yang bersama sampai menua. Saya selalu berdoa semoga segala baik untuk kita.

Komentar

Postingan Populer